Keputihan
 adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi para ibu dan remaja putri. 
Dalam suatu penelitian di Amerika Serikat tercatat bahwa 75% wanita 
pernah mengalami keputihan. Hal ini berarti 3 dari 4 wanita pasti pernah
 keputihan!
Mengapa demikian? Apa sebenarnya keputihan itu?
APA ITU KEPUTIHAN?
Keputihan
 bisa dikenali dengan keluarnya lendir dari saluran reproduksi wanita. 
Secara umum, lendir yang keluar dari vagina ada 2 macam, yaitu lendir 
alamiah dan lendir yang tidak normal. Lendir yang tidak normal umumnya 
terjadi karena kondisi tubuh yang sedang tidak sehat, seperti terkena 
infeksi atau gangguan organ reproduksi wanita. Keputihan juga sering 
terjadi menjelang dan sesudah menstruasi. Hal ini terjadi karena adanya 
perubahan-perubahan hormonal pada waktu menstruasi. Apabila keputihan 
menjelang dan sesudah menstruasi dirasakan sangat mengganggu, pengobatan
 perlu dilakukan.
Bila lendir berwarna bening, tidak 
berbau, tidak berwarna, jumlahnya tidak berlebihan dan tidak disertai 
rasa gatal – jangan khawatir karena lendir ini adalah lendir alamiah. 
Tubuh dibekali lendir alamiah sebagai pelindung terhadap gesekan dinding
 vagina saat beraktifitas, menjaga kelembaban vagina dan sebagai 
lubricant saat berhubungan seksual.
Namun apabila 
lendir dirasakan tidak normal –seperti berbau, berwarna, keluar dengan 
jumlah yang sangat banyak dan disertai rasa gatal– itu adalah suatu 
tanda ketidak normalan di dalam tubuh. Mari kita bahas lebih dalam 
tentang keputihan yang tidak normal.
PENYEBAB KEPUTIHAN
Secara umum, keputihan disebabkan oleh 3 macam mikroorganisme, yaitu:
1. Keputihan karena bakteri
2. Keputihan karena jamur
3.
 Keputihan karena Trichomonas vaginalis (sejenis bakteri tetapi 
dikategorikan tersendiri karena gejala dan terapinya berbeda dengan 
keputihan bakteri pada umumnya).
Catatan Penting!
Bakteri dan jamur adalah ‘penghuni alamiah’ 
vagina, biasa disebut sebagai flora normal vagina. Pada wanita sehat 
pun, bakteri dan jamur hidup di vagina dengan jumlah yang seimbang. 
Apabila jumlahnya tidak seimbang akan terjadi keputihan.
• Bila jamur lebih banyak dari bakteri – akan terjadi keputihan karena jamur.
• Bila bakteri lebih banyak dari jamur – akan terjadi keputihan karena bakteri.
Pembahasan
 lebih dalam tentang flora normal vagina dan bagaimana flora normal 
dapat menimbulkan penyakit akan dilanjutkan di edisi yang akan datang.
KEPUTIHAN KARENA BAKTERI
Bakteri yang paling sering menyebabkan keputihan adalah Escherichia coli (E. coli).
E.
 coli adalah salah satu penghuni alamiah vagina, yang berarti E. coli 
tetap ada di tubuh wanita sehat. E. coli akan menyebabkan keputihan bila
 jumlahnya melebihi
normal.
Selain dari dalam tubuh sendiri, E. coli dapat berasal dari luar, yang masuk ke tubuh dengan dipengaruhi oleh:
• Faktor higinitas atau kebersihan daerah reproduksi.
• Air kamar mandi yang kurang terjaga kebersihannya.
• Penggunaan ’WC duduk’ yang tidak bersih.
• Membersihkan daerah reproduksi dari ’arah belakang ke depan’ yang memungkinkan bakteri dari ‘belakang’ terbawa ke ‘depan’.
Ciri-ciri keputihan yang disebabkan oleh bakteri adalah:
• Lendir berwarna putih keabu-abuan,
• Beraroma amis,
• Disertai rasa gatal.
Keputihan
 karena bakteri dapat diterapi dengan antibiotik / antibakteri. 
Antibiotik yang direkomendasikan oleh WHO untuk keputihan jenis ini 
adalah golongan CLINDAMYCIN 300mg. Antibiotik golongan CLINDAMYCIN 300mg
 tersedia di apotek dengan merk beraneka macam. Harap berkonsultasi 
dengan apoteker untuk menggunakan antibiotik ini.
KEPUTIHAN KARENA JAMUR
Jamur
 juga merupakan salah satu penyebab keputihan. Tapi jangan dibayangkan 
jamurnya seperti jamur merang lho... Jamur penyebab keputihan adalah 
Candida albicans yang berukuran sangat kecil, hanya bisa dilihat dilihat
 dengan mikroskop. Yang terlihat dengan mata telanjang hanyalah cairan 
berwarna putih (seperti susu) yang merupakan sisa metabolisme jamur ini.
Seperti
 halnya bakteri, jamur juga merupakan flora normal vagina. Jadi, di 
dalam wanita sehat pun terdapat jamur jenis ini. Jamur Candida albicans 
akan menimbulkan penyakit bila jumlahnya melebihi batas normal.
Di
 alam bebas, jamur Candida albicans banyak terdapat di air yang 
menggenang dalam waktu yang lama. Selain dari genangan air yang lama, 
jamur penyebab keputihan ini akan tumbuh semakin banyak dengan 
dipengaruhi oleh:
1. Gaya hidup, seperti penggunaan celana panjang yang terlalu ketat. Celana panjang yang terlalu ketat
akan membatasi pergerakan sehingga kulit di daerah vagina bisa teriritasi dan menjadi ‘jalan masuk’ jamur Candida albicans ini.
2. Penggunaan sabun kewanitaan yang pH-nya tidak seimbang.
o Bila suasana vagina terlalu asam, maka jamur akan tumbuh lebih cepat,
o Bila suasana vagina terlalu basa, maka bakteri akan tumbuh lebih cepat.
3.
 Pemilihan celana dalam dengan bahan yang tidak menyerap keringat. 
Kesalahan pemilihan bahan celana dalam akan mengakibatkan lingkungan 
vagina menjadi lembab. Bila lingkungan vagina terlalu lembab, jamur akan
 lebih cepat tumbuh dan dapat mengakibatkan keputihan.
Ciri-ciri keputihan yang disebabkan oleh jamur adalah:
• Lendir berwarna putih (seperti susu),
• Tidak beraroma,
• Disertai rasa gatal yang hebat.
Terapi
 untuk keputihan yang disebabkan oleh jamur dilakukan dengan obat-obatan
 antifungal / antijamur. Anti jamur yang terpercaya keputihan karena 
jamur adalah golongan FLUCONAZOLE 150mg dan ITRACONAZOLE 100mg. Harap 
berkonsultasi dengan apoteker untuk menggunakan antifungal ini.
KEPUTIHAN KARENA TRICHOMONAS
Bila
 dilihat dari gejala dan cara penularannya, keputihan yang disebabkan 
oleh Trichimonas vaginalis adalah keputihan yang paling berbahaya. 
Keputihan jenis ini termasuk dalam salah satu Penyakit Menular Seksual 
(PMS). Namun begitu, keputihan yang jenis ini dapat juga ditularkan 
melalui peralatan mandi dan WC duduk yang sudah terkontaminasi.
Untuk
 mengenali keputihan jenis ini dapat dilakukan dengan mengamati lendir 
yang keluar dari vagina. Ciri-ciri keputihan yang disebabkan oleh 
Trichomonas adalah:
• Lendir berwarna kuning atau kehijauan,
• Lendir berbuih (seperti air liur),
• Beraroma amis,
• Disertai rasa gatal yang hebat hingga nyeri.
Keputihan
 jenis ini umumnya diterapi dengan kombinasi antibiotik dan antijamur, 
yaitu Metronidazole 500mg dikombinasikan dengan Nystatin 10.000 iu. 
Harap berkonsultasi dengan apoteker untuk menggunakan obat ini.
KESIMPULAN dan SARAN
1. 3 dari 4 wanita mengalami keputihan karena bakteri / jamur 
penyebabnya hidup secara alamiah di vagina (flora normal). Yang bisa 
dilakukan adalah menjaga kebersihan vagina agar salah satu dari bakteri 
atau jamur tidak tumbuh berlebihan dan menyebabkan keputihan.
2. 
Apabila lendir yang keluar dari vagina tidak normal (warna dan 
aromanya), segera kenali penyebabnya, dan berkonsultasilah dengan 
apoteker / dokter untuk pengobatannya.
3. Untuk pencegahan keputihan, perhatikan hal-hal berikut ini:
• Perhatikan kebersihan diri dan lingkungan.
•
 Perhatikan gaya hidup, hindari penggunaan celana panjang yang terlalu 
ketat dan bahan celana dalam yang tidak menyerap keringat.
• 
Biasakan untuk membasuh vagina dengan cara yang benar, yaitu dengan 
gerakan dari depan ke belakang. Cuci dengan air bersih setiap buang air 
dan mandi. Jangan lupa untuk tetap menjaga vagina dalam keadaan kering.
[Sumber: Original Article by 
Banu Aji]