Goa yang terletak di sebelah utara kota Wonosari ini menyajikan pemandangan yang begitu alami.
Mulut Goa Pindul |
Sebelum Goa Pindul Terkenal
Goa
Pindul baru secara resmi diresmikan sebagai daerah wisata pada bulan
Oktober 2010. Sebelumnya, Goa Pindul adalah tempat mencari kelelawar
bagi masyarakat setempat. Kelelawar tersebut digunakan sebagai obat
(sesak nafas) dan dijual.
Selain
itu, Goa Pindul merupakan tempat bertapa. Hingga saat ini dapat
ditemukan celah bebatuan yang relatif datar -yang menurut pemandu kami-
digunakan untuk bertapa / bersamadi. Namun jangan takut, setelah Goa
Pindul diresmikan sebagai tempat wisata, kegiatan pertapaan tersebut
sudah tidak dilakukan.
Keindahan Goa Pindul
Dengan membayar Rp. 30.000,- per orang, anda akan mendapatkan tiket masuk dan beberapa fasilitas yaitu: loker penyimpanan, pemandu, sepatu karet, pelampung, ban dengan ukuran besar dan asuransi. Namun fasilitas tersebut tidak dibawa pulang lho ya..
Karena wisata goa pindul akan bersentuhan dengan air, maka HP, dompet, dsb dapat anda titipkan di loker yang telah disediakan. Jika ingin mengambil gambar, kamera dapat anda titipkan kepada pemandu.
Sebelum mulai memasuki mulut goa, pemandu mengajak berdoa terlebih dahulu. Dijelaskan tentang aturan yang harus diikuti selama di dalam Goa Pindul yaitu:
1. Tidak boleh mengeluarkan kata-kata kotor,
2. Tidak boleh meninggalkan apapun, kecuali meninggalkan jejak.
3. Tidak boleh mengambil apapun, kecuali mengambil gambar.
Segera setelah siap, perjalanan dimulai! Yuhuiii...
Goa Pindul memiliki panjang 300 meter, lebar 5 meter, tinggi goa (dari permukaan air) 4 meter. Kedalaman air di dalam goa pindul 5 sampai 15 meter. Perlu waktu 45 menit - 1 jam untuk menyusuri goa Pindul ini.
Goa Pindul terdiri atas 3 bagian, yaitu zona terang, zona remang dan zona gelap abadi.
Zona terang adalah zona yang masih mendapat sinar matahari, zona remang - cahaya matahari mulai berkurang, zona gelap abadi - cahaya matahari tidak mampu menembus sampai ke dalam goa.
Ketiga zona di goa ini seolah-olah dibatasi oleh gapura. Lihat gambar di atas.
Karena zona terang mendapat sinar matahari yang cukup, di dinding goa masih ditemukan banyak lumut. Memasuki zona remang, lumut di dinding goa mulai berkurang.
Berdasarkan informasi dari pemandu, stalagmit di goa pindul adalah stalagmit terbesar nomor 4 di dunia. Setiap 1 mm stalagmit terbentuk dari tetesan air selama kurang lebih 10 tahun. Dengan stalagmit sebesar itu, terbayang berapa ratus tahun waktu yang dibutuhkan untuk 'membuatnya'? Akan sangat sayang jika kita tidak bisa menjaga kelestarian stalamit di goa pindul ini.
Ada beberapa stalagmit yang sangat menarik karena bentuknya seperti tirai. Stalagmit tersebut disebut stalagmit tirai.
Memasuki zona gelap abadi, terdapat stalagmit yang berukuran sangat besar, dan jika dipukul dengan tangan menghasilkan suara mirip Gong. Tapi angan kenceng-kenceng mukulnya, stalagmit itu 'dibuat' selama ratusan tahun :D
LokasiKeindahan Goa Pindul
Dengan membayar Rp. 30.000,- per orang, anda akan mendapatkan tiket masuk dan beberapa fasilitas yaitu: loker penyimpanan, pemandu, sepatu karet, pelampung, ban dengan ukuran besar dan asuransi. Namun fasilitas tersebut tidak dibawa pulang lho ya..
Karena wisata goa pindul akan bersentuhan dengan air, maka HP, dompet, dsb dapat anda titipkan di loker yang telah disediakan. Jika ingin mengambil gambar, kamera dapat anda titipkan kepada pemandu.
Sebelum mulai memasuki mulut goa, pemandu mengajak berdoa terlebih dahulu. Dijelaskan tentang aturan yang harus diikuti selama di dalam Goa Pindul yaitu:
1. Tidak boleh mengeluarkan kata-kata kotor,
2. Tidak boleh meninggalkan apapun, kecuali meninggalkan jejak.
3. Tidak boleh mengambil apapun, kecuali mengambil gambar.
Segera setelah siap, perjalanan dimulai! Yuhuiii...
Goa Pindul memiliki panjang 300 meter, lebar 5 meter, tinggi goa (dari permukaan air) 4 meter. Kedalaman air di dalam goa pindul 5 sampai 15 meter. Perlu waktu 45 menit - 1 jam untuk menyusuri goa Pindul ini.
Goa Pindul terdiri atas 3 bagian, yaitu zona terang, zona remang dan zona gelap abadi.
Zona terang adalah zona yang masih mendapat sinar matahari, zona remang - cahaya matahari mulai berkurang, zona gelap abadi - cahaya matahari tidak mampu menembus sampai ke dalam goa.
Perbatasan zona terang dan zona remang |
Karena zona terang mendapat sinar matahari yang cukup, di dinding goa masih ditemukan banyak lumut. Memasuki zona remang, lumut di dinding goa mulai berkurang.
Berdasarkan informasi dari pemandu, stalagmit di goa pindul adalah stalagmit terbesar nomor 4 di dunia. Setiap 1 mm stalagmit terbentuk dari tetesan air selama kurang lebih 10 tahun. Dengan stalagmit sebesar itu, terbayang berapa ratus tahun waktu yang dibutuhkan untuk 'membuatnya'? Akan sangat sayang jika kita tidak bisa menjaga kelestarian stalamit di goa pindul ini.
Ada beberapa stalagmit yang sangat menarik karena bentuknya seperti tirai. Stalagmit tersebut disebut stalagmit tirai.
Stalagmit Tirai |
Memasuki zona gelap abadi, terdapat stalagmit yang berukuran sangat besar, dan jika dipukul dengan tangan menghasilkan suara mirip Gong. Tapi angan kenceng-kenceng mukulnya, stalagmit itu 'dibuat' selama ratusan tahun :D
Langit-langit goa yang bermotif seperti kain batik. Ornamen ini terbentuk dari air kencing kelelawar. |
Menjelang
akhir dari zona gelap abadi terdapat lobang besar di atap goa. Lobang
besar tersebut sering dijadikan tempat latihan SAR untuk penyelamatan
secara vertikal.
Di
bagian tersebut, dasar goa sangat dalam, mencapai 15 meter. Karena
cukup dalam, pemandu mempersilahkan kami untuk terjun dari tebing kecil
di dalam goa. Seru!!
Mendapat
pengarahan dari pemandu bahwa pelampung cukup kuat untuk membuat saya
tetap terapung, saya pun ikut terjun meskipun saya tidak bisa berenang
:D
Goa
Pindul terletak di Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo,
Kabupaten Gunungkidul atau sekitar 1,5 jam dari kota Yogyakarta.
View Goa Pindul, Wonosari, Yogyakarta in a larger map
Akses
Dengan kendaraan pribadi dari kota Yogyakarta:
Yogyakarta
- Jl. Wonosari - Hutan bunder (jalan berliku-liku dan menanjak) -
Lapangan terbang Gading (kiri jalan) - Wonosari kota - Bunderan Siyono
(bunderan dengan air mancur): belok kiri - ikuti jalan utama - Pertigaan
dengan tugu di tengah jalan: belok kiri.
Jangan
khawatir, letak goa Pindul ini sudah diketahui masyarakat setempat
dengan baik. Di beberapa persimpangan jalan sudah tersedia papan
petunjuk jalan menuju Goa Pindul meskipun dengan papan sederhana.
Dengan kendaraan umum:
Bus
jurusan Yogyakarta – Wonosari, turun di Wonosari kota. Tarif bus
sekitar Rp. 6.000 - Rp. 10.000, kemudian lanjutkan dengan ojek dengan
tarif antara Rp. 10.000 - Rp. 15.000.
Tips:
- Sebaiknya tidak terlalu siang saat sampai di lokasi. Selain menghindari teriknya matahari saat berjalan menuju mulut goa, datang terlalu siang dapat menyebabkan anda harus mengantri untuk menikmati indahnya goa Pindul, khususnya di musim liburan.
0 comments:
Post a Comment