Sst..tahu ga sih…cowok ternyata bisa menopause, lho…
Nah, baru tahu kan…makanya buruan simak tulisan berikut ini….
AndropauseAndropause
memiliki banyak nama antarab lain: sindroma andropause, PADAM (Partial
Androgen Deficiency in the Aging Male), PTDAM (Partial Testosteron
Deficiency in the Aging Male), menopause pada pria, climacterium pada
pria, viropause, adrenopause, somatopause.
Definisi
Kumpulan gejala, tanda, dan keluhan pada pria yang mirip menopause.
Kumpulan gejala, tanda, dan keluhan pada pria yang mirip menopause.
Epidemiologi
Andropause umumnya dimulai pada usia 40-60 tahun.
Andropause umumnya dimulai pada usia 40-60 tahun.
Penyebab
Faktor
lingkungan, berupa: pencemaran/polusi lingkungan, pengaruh bahan kimia
(termasuk bahan pengawet makanan, limbah), kurang tersedianya air
bersih, suasana lingkungan, kebisingan, ketidaknyamanan tempat tinggal,
diet, pola makan.
Faktor organik, yakni perubahan
hormon, seperti: testosteron, DHEA (dehydroepiandrosteron), DHEA-S
(Dehydroepiandrosteron Sulfat), melatonin, GH (Growth Hormone), IGF-1
(Insulin-like Growth Factor-1), prolaktin.
Faktor
psikogenik, misalnya: stres psikis dan fisik, pensiun, tujuan hidup yang
tak realistis, penolakan terhadap kemunduran tubuh, kemampuan berpikir,
disertai perasaan takut (takut: tua, ditinggalkan istri, pendapatan
berkurang, sakit, mati).
Gejala Klinis
Terjadi
perubahan mental dan psikis (psikologis), bisa berupa kelelahan mental,
seperti: mudah lupa, perasaan tanpa gairah, merasa kurang energi,
sering mengantuk, mudah tersinggung, berkurangnya refleks dan kesiagaan.
Terjadi penurunan fungsi fisiologis, seperti:
berkurangnya libido (hasrat seksual), perubahan tingkah laku seksual,
berkurangnya ketajaman mental/intuisi, berkurangnya kemampuan ereksi.
Terjadi
perubahan tingkah laku, seperti: berusaha berpenampilan muda, rasa
takut yang berlebihan akan menurunnya kesehatan, pencegahan atau
pengobatan berlebihan, petualangan seksual. Dapat disertai berbagai
keluhan, misalnya: depresi, tidak tenang, tidur gelisah, tidak enak
badan, cemas, suasana hati sering berubah-ubah, takut sakit, takut mati,
takut kehilangan (status sosial, respek dari kolega, kontrol diri),
merasa tidak mampu (bekerja, olah-raga, berprestasi), tertidur setelah
makan malam, kekuatan dan ketahanan otot menurun, tinggi badan
berkurang, sedih dan/atau uring-uringan, berkurangnya kenyamanan dan
kesenangan hidup (tidak bisa lagi menikmati hobi, tidak suka bepergian,
tidak suka lagi menonton film). Juga terjadi perubahan hormonal yang
harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium.
Terapi
Dukungan psikologis, pemberian multivitamin (terutama vitamin E dan D), pemberian tambahan kalsium. Jika terjadi penipisan rambut atau kebotakan, dapat diberi: minoxidil, tretinoin, finasteride, 17α-estradiol konsentrasi 0,025%. Pada penurunan libido maka atas petunjuk dokter, dapat diterapi dengan hormon testosteron, pemberian substitusi hormonal atau HRT (hormone replacement therapy), subtitusi hormon (testosteron, DHEA, melatonin, GH, dan IGF-1).
Dukungan psikologis, pemberian multivitamin (terutama vitamin E dan D), pemberian tambahan kalsium. Jika terjadi penipisan rambut atau kebotakan, dapat diberi: minoxidil, tretinoin, finasteride, 17α-estradiol konsentrasi 0,025%. Pada penurunan libido maka atas petunjuk dokter, dapat diterapi dengan hormon testosteron, pemberian substitusi hormonal atau HRT (hormone replacement therapy), subtitusi hormon (testosteron, DHEA, melatonin, GH, dan IGF-1).
Pencegahan
Lingkungan perumahan yang tenang, nyaman, tempat tinggal yang "memadai". Mengutamakan keselamatan kerja jangka panjang, yaitu keselamatan dari efek samping penggunaan bahan kimia dan logam beracun dalam proses industri, bahan pengawet, debu atau partikel dalam industri, bahan beracun lain seperti: pestisida, insektisida, herbisida, dsb. Menghindari paparan polusi udara, seperti: polusi yang diakibatkan pembakaran industri, asap kendaraan bermotor, pembakaran sampah, "pembakaran hutan", asap rokok.
Lingkungan perumahan yang tenang, nyaman, tempat tinggal yang "memadai". Mengutamakan keselamatan kerja jangka panjang, yaitu keselamatan dari efek samping penggunaan bahan kimia dan logam beracun dalam proses industri, bahan pengawet, debu atau partikel dalam industri, bahan beracun lain seperti: pestisida, insektisida, herbisida, dsb. Menghindari paparan polusi udara, seperti: polusi yang diakibatkan pembakaran industri, asap kendaraan bermotor, pembakaran sampah, "pembakaran hutan", asap rokok.
Menghindari makanan yang banyak
mengandung bahan pengawet. Mereka/menulis ulang tujuan hidup dan buatlah
analisis secara realistis. Mengurangi stres, misalnya dengan
menyalurkan hobi, belajar menerima keadaan, jujurlah pada diri sendiri.
Mempersiapkan masa pensiun, menghargai diri sendiri, mencoba memilih
satu kegiatan yang menarik sedini mungkin. Komunikasi-sosialisasi yang
baik. Cobalah mencari dan menjadi sahabat yang baik dan setia.
Belajarlah mengendalikan diri. Tidak perlu menjadi "superman". Banyak
membaca buku. Jagalah kebugaran jasmani dengan olahraga rutin dan
teratur, alternatif olahraga yang dapat dilakukan: jalan cepat, jogging,
lari-lari, lompat, berenang, badminton, dansa, yoga, bersepeda,
aerobik, Tai chi/Qi gong, senam Kegel. Hindari/hentikan rokok. Perbanyak
mengonsumsi ikan laut atau minyak ikan minimal 2x seminggu. Usahakan
berat badan ideal atau mendekati normal. Jangan sembarangan minum obat
atau jamu. Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika testis kemeng,
kencing sakit (anyang-anyangen, Jawa), beser, ejakulasi dini, kencing
mengejan atau tidak lancar.
Tahukah Anda?
Hormon testosteron pria menurun sekitar 1-15 % per tahun, dimulai pada usia 45 tahun.
[Sumber]
0 comments:
Post a Comment