Apa itu Jamu?
Jamu,
terutama jamu gendong adalah fenomena yang sangat terkenal di
Indonesia, tetapi dokumen tertulis tentangnya sangat jarang. Jamu adalah
sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer
dengan sebutan herba atau herbal. Dibuat dari bahan-bahan alami, berupa
bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan
kulit batang, buah yang mempunyai khasiat obat. Ada juga menggunakan
bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau tangkur buaya.
Jamu
biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar
rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Di berbagai kota terdapat
penjual jamu gendong yang berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman
yang sehat dan menyegarkan. Selain itu jamu juga diproduksi di
pabrik-pabrik jamu seperti Jamu Air Mancur, Nyonya Meneer atau Djamu
Djago, dijual di berbagai toko obat dalam kemasan sachet. Jamu seperti
ini disebut jamu instan, harus dilarutkan dalam air panas terlebih
dahulu sebelum diminum. Pada perkembangan selanjutnya jamu juga dijual
dalam bentuk tablet, kaplet dan kapsul (wikipedia.org).
Tudingan
yang sering muncul terhadap jamu adalah: minum jamu menyebabkan gagal
ginjal! Pertanyaan lain yang sering muncul adalah: aman gak sih minum
jamu paitan (jamu pahit)?
Ginjal (Kidney)
Ginjal
adalah organ tubuh yang berfungsi sebagai alat filtrasi (penyaringan),
mengeluarkan kelebihan garam, air, asam, membuang atau mengatur
elektrolit seperti K, Ca, Mg, PO4, dan sisa metabolisme tubuh. Ginjal
juga bertugas melakukan sekresi untuk menghasilkan EPO yang berfungsi
mengatur Haemoglobin darah (HB), aktivasi vitamin D untuk kesehatan
tulang, serta mensekresi renin untuk mengatur tekanan darah. Kerusakan
pada jaringan ginjal disebabkan oleh racun-racun yang masuk melalui
mulut, penghancuran jaringan otot. Maka racun-racun harus dihindari agar
tidak terjadi kerusakan ginjal (ginjalinfo.com).
Nah,
dengan menilik kandungan dan khasiat jamu serta fungsi ginjal diatas,
maka minum jamu akan berbahaya bagi kesehatan ginjal jika diminum
melebihi dosis wajar dan atau tanpa disertai minum air dengan jumlah
yang cukup (air putih lebih baik). Ingat bahwa fungsi ginjal adalah
membuang air, sisa cairan dan metabolit didalamnya dengan menyaring
darah yang tersuplai ke ginjal. Jika tidak disertai dengan kebiasaan
banyak minum (kebutuhan air putih untuk tubuh adalah 1,5 L/hari), bisa
dibayangkan darah yang dialirkan ke ginjal untuk disaring dan dibuang
akan berkonsentrasi tinggi / pekat. Ditambah lagi dengan adanya senyawa
metabolit jamu. Ginjal bisa rusak jika menyaring cairan dengan
konsentrasi tinggi secara terus menerus.
Kesimpulannya,
minum jamu -yang paling pahit sekalipun- tidak merusak ginjal asal
tidak melebihi dosis wajar dan tetap minum air putih dengan jumlah
cukup.
Sumber: Original article by Bune.
Related Article:
Jamu yang Dicampur Obat Kimia
0 comments:
Post a Comment